Dalam asap kendaraan bermotor terdapat sekitar seribu unsur beracun. Gas buang dari kendaraan bermotor ini tidak hanya memicu penyakit fisik tapi juga memicu penyakit mental, yaitu sifat agresif dan gelisah. Menurut pengamatan Pusat Penelitian Masalah Perkotaan dan Lingkungan (PPMPL) DKI, dari sekian banyak knalpot, berhamburan zat beracun berupa CO (karbon monoksida). Kadar CO yang terhirup akan memasuki tubuh melalui paru-paru dan akan bersenyawa dengan hemoglobin (Hb) membentuk COHb. Hemoglobin sendiri berfungsi sebagai pembawa oksigen ke sekujur tubuh.
Kemampuan hemoglobin untuk mengikat CO adalah 200 hingga 300 kali lebih besar dibanding dengan kemampuannya mengikat oksigen. Akibatnya, oksigen dalam darah berkurang dan membuat orang merasa pusing, pingsan bahkan sanpai meninggal dunia. Semakin banyak CO yang terkandung dalam darah semakin besar ancamannya terhadap kesehatan.
WHO memperkirakan setiap tahun polusi udara menyebabkan 800.000 kematian di seluruh dunia, kanker paru yang diakibatkan oleh polusi merupakan penyebab kematian tertinggi. Hampir 90% pengidap kanker paru tidak bisa diselamatkan, karena setelah akut kanker dengan mudah menyebar ke jaringan tubuh seperti hati, tulang belakang, dan otak melalui pembuluh darah. Kanker paru telah membunuh lebih dari sejuta orang setiap tahunnya.