Perut kembung adalah salah satu gangguan kesehatan yang sering dialami oleh orang yang sedang berpuasa, mulai dari anak-anak, remaja hingga orang dewasa. Perut kembung adalah suatu kondisi di mana perut terasa tidak nyaman dan memerangkap banyak gas sehingga perut juga terlihat bengkak (buncit). Gejala perut kembung sulit ditentukan, tetapi kebanyakan orang menggambarkan perut kembung sebagai perasaan kenyang yang tidak nyaman, dan sesak atau bengkak di perut. Gejala tersebut biasanya disertai sering bersendawa dan suara “bergemuruh” dari dalam perut.
Meskipun puasa itu menyehatkan, ada sejumlah masalah kesehatan yang dapat mengganggu puasa terutama bila puasa dilakukan kurang “tepat”. Maksudnya, seringkali orang berpuasa tanpa disertai pemilihan makanan sehat yang akan memaksimalkan manfaat puasa itu sendiri. Akibatnya, banyak orang yang mengalami masalah pencernaan saat puasa, salah satunya perut kembung.
Di beritakan dari sehatfresh.com Jika sering mengalami perut kembung saat berpuasa, satu atau lebih dari hal-hal berikut ini mungkin adalah penyebabnya:
- Makanan yang mengandung gas dan fosfat. Jumlah gas yang dihasilkan dari berbagai makanan tidak selalu sama pada tubuh setiap orang. Namun, beberapa makanan tertentu memang mengandung gas dan fosfat tinggi (seperti kol, ubi, dan nangka muda) sehingga sebaiknya tidak disertakan dalam menu sahur. Hal ini karena makanan tersebut dapat menyebabkan perut kembung dan meningkatkan produksi asam lambung yang dapat memicu sakit maag.
- Makanan berlemak. Makanan berlemak seperti makanan yang digoreng memakan waktu lebih lama untuk diurai di sistem pencernaan sehingga berpotensi menyebabkan perut kembung.
- Kurang cairan. Perut kembung dapat menjadi tanda bahwa saluran cerna tidak mencerna makanan secara maksimal. Ini bisa terjadi karena kurangnya asupan cairan yang diperlukan tubuh. Oleh karenanya, penting untuk mencukupi kebutuhan cairan saat berpuasa dengan meminum dua gelas air putih saat berbuka puasa, empat gelas air putih di malam hari hingga menjelang tidur, dan dua gelas air putih saat sahur.
- Terlalu banyak asupan garam. Meski praktis untuk menu sahur, makanan olahan pabrik seperti sosis atau kornet kalengan memiliki kandungan garam yang lebih tinggi. Natrium yang terkandung dalam garam dapat menahan air dalam tubuh sehingga dapat memicu perut kembung.
- Kalap saat buka puasa. Menikmati hidangan buka puasa terburu-buru dapat membuat banyak udara terperangkap di saluran pencernaan. Makanan yang dimasukkan ke dalam mulut pun tidak terkunyah sampai tuntas sehingga penguraiannya akan lebih lama. Selain itu, makan terlalu cepat juga dapat membuat nafsu makan sulit dikendalikan. Semua hal tersebut dapat memicu masalah pencernaan, salah satunya perut kembung.
- Pemanis buatan. Saat mengonsumsi makanan yang mengandung pemanis buatan, saluran cerna akan berjuang keras menguraikannya sehingga terjadi kelebihan gas yang dapat menyebabkan perut kembung.
- Minum susu. Jika minum susu saat sahur dan perut terasa kembung, kemungkinan itu intoleransi laktosa. Gejalanya juga seringkali disertai diare. Bila demikian, beralihlah ke produk olahan susu yang lebih rendah laktosa seperti yoghurt, atau ke produk susu yang bukan susu sapi, seperti susu kedelai.
Karena masalah perut kembung utamanya disebabkan oleh faktor makanan, maka memilih menu makanan untuk sahur dan berbuka puasa sangatlah penting untuk kelancaran beribadah di bulan Ramadhan. Memilih menu makanan dengan cermat adalah suatu keharusan agar tubuh tetap optimal menjalankan ibadah puasa sebulan lamanya, dan manfaat dari puasa itu sendiri dapat diperoleh secara maksimal.